OPINION DAY #32
Oleh : Suryo Wahono (SSG-339)Lean adalah sebuah metodologi yang bertujuan menghilangkan limbah atau waste sehingga meningkat kecepatan dan memuluskan aliran. Lean di adopsi dari Toyota production System. Lean tidak fokus pada faktor biaya individu seperti transportasi atau pergudangan, tetapi lebih berfokus pada total biaya. Dengan biaya penyimpanan persediaan mewakili 15 hingga 40 persen dari total biaya logistik untuk banyak industri, membuat keputusan berdasarkan total biaya memiliki implikasi dramatis bagi perusahaan.
Six Sigma adalah metodologi yang bertujuan memahami dan mengurani variasi. Six Sigma menghadirkan model penyelesaian masalah yang dilengkapi dengan pemanfaatan “suara pelanggan” dan alat kontrol proses statistik.Define-Measure-Analyze-Impro-Control (DMAIC) adalah pendekatan selangkah demi selangkah, untuk memahami dan meningkatkan tantangan organisasi.
Logistik adalah sebagai bagian dari manajemen rantai pasokan yang merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berkaitan dengan arus barang dan arus informasi dari titik awal hingga titik konsumsi.
“(CSCMP 2011)
Lean Six Sigma Logistics adalah metodologi untuk memahami dan menguragi variasi yang terjadi dalam proses logistik yang bertujuan menghapus waste atau limbah sehingga meningkatkan kecepatan dan memuluskan aliran dalam rantai pasokan atau supply chain. Sesungguhnya Lean dan Six Sigma memungkinkan perusahaan untuk mengungkap dan menangani pemborosan dan ketidakefisienan. Dalam menggunakan lean dan six sigma dalam logistik diperlukan perubahan pemikiran secara mendasar:
Perubahan pikiran ini mengharuskan perusahaan mengambil keputusan berdasarkan konsep total biaya logistik.
Perusahaan memiliki keberanian untuk menghilangkan limbah dalam berbagai bentuknya. Ini kelihatannya mudah , namun realitanya adalah sebaliknya, aktifitas ini akan bertentangan dengan banyak hal semisal norma organisasi, tradisi manajemen, dan metode akunting dan keuangan.
Dalam melakukan desain dan implementasi startegi logistik berdasarkan prinsip lean dan six sigma maka dibutuhkan Logistics Bridge Model. Logistics Bridge Model adalah model yang dapat digunakan oleh para professional di bidang logistik untuk memebrikan arahan dan wawasan tentang mengatasi tantangan logistik saat ini dan mencapai keberhasilan yang berkelanjutan. Logistics Bridge Model mempunya 3 prinsip utama :
1. Arus Logistik
2. Kemampuan Logistik
3. Disiplin Logistik
Kita akan bahas tentang Lositics Bridge Model lebih rinci di lain kesempatan ya.
Next akan kita bahas.
LogisticsWastePenulis : Suryo Wahono
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Cookie settingsACCEPT
Privacy & Cookies Policy
Privacy Overview
This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
Leave a Reply