OPINION DAY #07
Oleh Agung Ektika (SSG-037)
Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap Idul Adha (10 Dzul Hijjah) tiba maka selalu mengingatkan dan diingatkan makna dari Qurban itu sendiri, Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti βDekatβ. Kurban dalam Islam juga disebut al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti kambing, sapi, kerbau, unta dan domba yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam beberapa referensi yang di-shared oleh beberapa alim ulama dan cendekiawan sebelumnya bahwa selain berarti Dekat, Qurban setidaknya punya 2 makna penting yang lain yaitu Makna Sosial, dalam hal ini Berbagi kepada sesama dan Makna Transendental paling utama yaitu Ikhlas.
Dari ke-3 makna diatas jika kita refleksikan dalam keseharian kita tentu saja persis merepresentasikan situasi millenial saat ini, dimana secara sadar atau tidak sadar kita menjadi dekat satu sama lain melalui MedSos atau kalau bahkan dalam Systems yang membantu kita untuk aktivitas profesional di pabrik contohnya, kita menjadi Dekat dan Berbagi melalui ERP Systems, ketika kita unduh sebuah aplikasi apakah itu thru android atau IOS pertanyaan yang sama akan selalu muncul dimana kita diminta untuk berbagi (lokasi, kontak, dll).
Masih banyak contoh di sekitar kita jika kita renungkan lebih dalam yang persis dan relevan dengan Makna Idul Qurban – Dekat dan Saling Berbagi – Saling mendekatkan dengan Silaturahmi untuk meningkatkan Ukhuwah dan ber-sinergi agar ter-integrasi mencapai hasil yang lebih baik-sesuai konsep dasar Supply Chain tentu saja … π
Apalagi pasca kontestasi politik seperti sekarang ini-juga berbagi empathi dan manfaat bagi Saudara2 yang kurang beruntung – balancing of the process – salah satu prinsip dasar PPIC β¦ π
Pada akhirnya yang menjadi Makna utama adalah Ikhlas, apapun yang menjadi Ikhtiar dalam keseharian dan kemudian coba dilakukan secara Istiqomah dalam upaya men-Dekat dan berbagi manfaat sebagai kebutuhan sosial tetap saja tidak selalu menghasilkan atau mendapatkan harapan yang sesuai dan jawaban dari semua itu ber-muara pada ke-Ikhlas-an kita untuk menerima realitas dari hasil – selalu mengingatkan saya pada sahabat Febry – Proses adalah milik kita tapi Hasil milik Tuhan – Ikhlas adalah puncak dari keutamaan-dimana ukuran pengorbanan apa yang paling kita cintai dan sayangi seperti di contohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS semata-mata dilandasi oleh ke-Ikhlas-an dan senantiasa disampaikan dalam Tausiyah Idul Adha, dalam perspektif kekinian apalagi saat-saat akhir tahun seperti ini selalu juga ditandai oleh launching produk-produk Flagship oleh beberapa produsen, terutama produsen handphone β¦
Padahal baru satu tahun lalu atau bahkan kurang, produk dengan kualitas gahar sudah kita miliki dan sekarang ditawarkan yang lebih lagi, seakan-akan kita dituntut setiap tahun atau kurang untuk memperbaiki penampilan dengan membeli dan menggunakan produk teknologi terkini, pikiran dan perasaan serasa ada yang tidak pass jika tidak menuruti untuk menggunakannya,
Nah disini terkait dengan makna ke-3 diatas kita sinau yang paling ringan dulu atas pengendalian diri sebagai bagian tidak terpisahkan dari Ikhlas, tanpa upaya atau ikhtiar yang kuat dan terus konsiten untuk mengendalikan hasrat atau keinginan untuk memiliki barang high end-mulai dari baju, sampai HP dan Mobil-tentu saja kita tidak akan bisa menjadi insan yang bermanfaat dengan sesama karena pemenuhan sehari-hari hanya di-relasi-kan dengan kebutuhan pribadi dan bukan untuk memberikan manfaat bagi yang lain
Namun demikian tidak berarti melalui pe-makna-an Ikhlas lantas tidak diperbolehkan membeli dan menggunakan barang2 tersebut tetapi titik berat-nya tetap pada bagaimana kita mem-fungsi-kan untuk memberikan manfaat lebih, jadi jika kita memiliki sesuatu yang lebih baik maka manfaat piranti tersebut untuk membantu kita berbagi manfaat untuk sesama juga harus ditingkatkan dan βIkhlasβ dilakukan β¦..
Demikian sharing akhir pekan di Idul Adha yang penuh makna dan manfaat ini β¦ BaraqAllah … jangan lupa ngopi β atau seruput teh-nya π΅ … plus tetap bahagia karena berbagi … πππ … Matur nuwun …
Leave a Reply